caraibu.my.id – Tahukah kamu bahwa ternyata masalah siklus haid dapat menunjukkan tingkat kesuburan wanita. Segala hal tentang siklus haid mulai dari lama periode dan beragam gejala yang ditimbulkan. Karenanya penting untuk menjadi perhatian bagi kaum wanita, khususnya bagi kamu yang merasa sering mengalami gejala berat selama periode haid.
Siklus Haid dan Tingkat Kesuburan
Kamu perlu memperhatikan apa saja gejala yang terjadi selama periode haid berlangsung. Berbagai gejala bisa disebabkan karena kualitas lapisan rahim yang juga berpengaruh pada tingkat kesuburan. Maka berikut ini hal terkait siklus haid yang perlu kamu tahu:
Darah yang keluar sedikit
Beberapa wanita memiliki siklus haid yang singkat serta pendarahan ringan atau darah yang keluar sedikit. Perlu diketahui hal ini bukan sebuah keberuntungan sebab ternyata darah yang sedikit menandakan lapisan rahim cukup tipis. Lapisan dinding rahim yang tipis kurang baik karena dibutuhkan lapisan rahim tebal untuk meningkatkan kesempatan kehamilan.
Suplai darah yang banyak pada rahim adalah sumber makanan bagi embrio agar dapat berkembang. Maka jika lapisan dinding rahim tipis maka suplai darah sebagai makanan embrio kurang. Buruknya embrio tidak jadi tertanam dan hilang.
Tapi berapa ukuran jumlah darah dikatakan sedikit? Ukuran normal pada umumnya periode haid berlangsung selama 4 sampai 4 hari dengan darah yang keluar 40 cc setiap harinya. Atau bisa pula periode haid lebih cepat antara 3 sampai 5 hari namun dengan jumlah darah lebih banyak yakni 80 cc setiap hari.
Sedangkan kondisi yang kurang baik ketika periode haid berlangsung 1 sampai 2 hari saja dengan volume darah yang keluar sangat sedikit. Jika demikian kamu patut curiga dan sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kram hebat
Kram hebat yang sangat menyakitkan ketika periode haid berlangsung tidak baik. Hal ini menunjukkan dinding rahim mengalami kejang. Terdapat darah beku atau menggumpal tidak dapat bergerak menjadi penyebab otot dinding rahim menjadi kram dan kejang.
Jika lapisan dinding rahim dihiasi darah beku akan sulit bagi embrio menanamkan diri pada rahim. Sebab embrio membutuhkan kondisi yang sehat serta suplai darah segar sebagai makanan. Karenanya jika kamu sering mengalami kram saat haid sebaiknya melakukan pemeriksaan jangan sekedar mengkonsumsi pereda nyeri.
Baca Juga: Inilah Rahasia Untuk Meningkatkan Kesuburan Pada Pria, Kamu Wajib Tahu!
Penggumpalan darah
Penggumpalan darah para periode haid juga tidak baik bagi kesuburan. Sebab penggumpalan darah ini terjadi di lapisan rahim jauh sebelum periode haid berlangsung. Itu artinya dalam waktu lama lapisan dinding rahim kamu tertutup darah beku yang dapat menghambat perkembangan embrio.
Pembekuan darah pada dinding rahim bisa berlangsung lama, hal ini dapat dilihat dari warga gumpalan darah yang gelap. Tertutupnya dinding rahim membuat suplai darah segar makanan embrio sulit diterima dan menyebabkannya sulit berkembang. Jangankan berkembang untuk penanaman embrio dengan baik juga sulit dilakukan.
Perdarahan berat
Terakhir adalah pendarahan, tentu hal ini tidak dapat dianggap remeh. Sama halnya dengan penggumpalan, pendarahan membuat kondisi yang tidak ideal pada dinding rahim tempat embrio. Meski idealnya embrio jadi punya banyak suplai darah segar namun nyatanya hal ini juga tidak baik.
Pendarahan dapat membuat tubuh lelah, haus hingga menurunkan kondisi kesehatan. Bahkan tubuh bisa kehilangan sumber makanan untuk memperbaiki fungsi kerja otak, sel otot dan hal lain termasuk pembuahan dalam sistem reproduksi. Jika pendarahan ini terjadi pada lama periode haid hingga lebih dari 7 sampai 8 hari dengan volume darah cukup banyak.
Nah, itu dia beberapa hal terkaik siklus haid yang menunjukkan tingkat kesuburan pada wanita. Dari gejala-gejala di atas kamu bisa tahu kondisi tubuh dan juga tingkat kesuburan yang dimiliki oleh tubuh kamu saat itu. Semoga bermanfaat, ya!