Atasi Anak Yang Mendengar Berita Buruk

Anak Mendengar Berita Buruk? Ini Cara Anda Menanganinya

Tak bisa dipungkiri, saat ini kita hidup di dunia yang penuh dengan berita buruk setiap hari: pengeboman, pembunuhan, pemerkosaan, bencana alam, dan lain-lain. Anda mungkin menyangka anak yang masih kecil tidak ada sangkut pautnya dengan hal tersebut.

Tapi saat ini sumber informasi terbuka luas, siapa tahu anak tiba-tiba mendengar berita tersebut dan kemudian menanyakannya pada Anda? Hal pertama yang tidak boleh Anda lakukan adalah memarahinya. Jangan sekali-kali marah dan menyuruhnya untuk diam, sebab itu hanya memperparah rasa penasarannya.

Inilah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk merespon pertanyaan anak terkait berita buruk yang ia dengar:

1. Cerna dengan baik maksud sebenarnya pertanyaan anak

“Ma, kenapa kok terorisnya mengebom gereja?” Anda mungkin kaget saat anak yang baru berusia 5 tahun menanyakan hal itu. Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak mengira anak bisa sampai mendengar kabar tersebut. Tapi tak perlu terlalu bingung mencari jawaban, sebab kadang yang ingin ditanyakan anak berbeda dengan apa yang sebenarnya Anda pikirkan.

Pertanyaan tersebut mungkin sama sekali tak ada hubungannya dengan masalah keagamaan, tapi anak hanya ingin tahu mengapa sampai terjadi pengeboman. Untuk itu, Anda bisa tanyakan balik hal tersebut kepada anak untuk mengetahui apa yang ia pikirkan, misalnya “Menurut adik kenapa?”. Baru setelah tahu arah jawaban anak, Anda bisa memperbaiki cara berpikirnya.

2. Jangan tunjukkan reaksi berlebihan saat mendengar berita buruk

Ketika mengetahui ada perampokan beberapa blok dari rumah Anda, mungkin Anda akan merasa panik dan berkali-kali berucap “Ya ampun, mengerikan sekali”. Tanpa Anda sadari, anak akan memperhatikan respon ini dan ia pun merasa ada hal bahaya yang terjadi. Itu bisa membuatnya merasa kurang aman dan takut terhadap berita buruk.

Maka dari itu, saat berada di dekat anak saat mendengar kabar buruk, pastikan Anda memberikan respon yang sewajarnya dan berusaha meyakinkan anak bahwa semuanya akan baik-baik saja.

3. Batasi interaksi anak dari televisi dan internet

Televisi dan internet memang bisa menjadi sumber pembelajaran yang baik untuk anak. Tapi di sisi lain, Anda tidak bisa menyaring apa saja yang dilihat oleh anak. Dan saat ia menyaksikan suatu berita sendirian, bukan tidak mungkin ia akan memiliki pemikiran yang liar.

Maka dari itu, lebih baik batasi waktu anak untuk nonton televisi dan mengakses internet. Kalau pun Anda memperbolehkannya, pastikan Anda selalu mendampinginya sehingga bisa langsung memberikan pengertian jika ia memiliki pertanyaan terhadap sesuatu hal.

4. Berikan penjelasan dari sudut pandang anak

Anak mungkin secara tak sengaja mendengar narasi sebuah berita mengenai banyaknya korban meninggal akibat gempa bumi di suatu tempat. Ia mungkin akan membayangkan banyak hal yang menakutkan, termasuk bagaimana jika bencana tersebut terjadi pada dirinya.

Dalam hal ini, Anda tidak perlu memberikan penjelasan panjang lebar dari sudut ilmiah. Cukup katakan “Adik tenang saja karena gempa bumi itu letaknya jauh dari rumah kita.”

Mulai saat ini, jangan panik, ya kalau anak menanyakan sesuatu yang ada di luar perkiraan Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *